Pertemuan pertama Kaysa dan Affan

Note : judulnya pertemuan, tapi ternyata harus berliku dan berproses butuh waktu lama untuk bisa mempertemukan Affan dan Kaysa. Karena ada cerita tersendiri.

Ini masih melanjutkan kisah rangkaian setelah kelahiran Kaysa.. 🙂

Beberapa hari sebelum hari kelahiran Kaysa, Affan ada beberapa bintik merah, sudah sempat kita bawa ke dokter, dan ternyata memang terkena cacar air.  Waktu itu memang belum banyak, hanya beberapa di kaki dan tangan.

DAn saat saya di rumah sakit, seperti di cerita disini, Affan tinggal bersama dengan Pakdhenya, main dan tidur bareng denga muthia, kakak sepupunya yang usianya terpaut 1 tahun.

Dan ALhamdulillah , Affan sudah terbiasa di tempat Pak Dhenya, jadi ya enjoy saja, main. CUman saya ya khawatir juga, karen akondisi Affan yang sedang cacar air. Dan cacar airnya ini, Affan tidak ada demam. Jadi masih aktifitas petakilan seperti biasa. Affan hanya dikasih salep Acyclovir untuk dioleskan di cacar airnya. Dan diwanti wanti tidak boleh di garuk, tapi namanya anak kecil ya, pasti ada yang kegaruk, dan cairannya membuat cacar baru di daerah sekitarnya.

Duhh..kasihan sekali Affan.  Saya masuk RS Sabtu malam jam 19.00. Di RS sambi sms sama Pakdhe nya Affan, yang mengabarkan Affan baik baik saja, gak nangis, main dan jam 10 an udah bobok. Alhamdulilah …jadi tenang deh, ga kepikiran Affan., karena Affan ga rewel.

Alhamdulillah, hari minggunya sekitar pukul 7 pagi, Kaysa lahir. Dan setelah diobservasi baik saya dan bayi ALhamdulilah sehat semua, jadi sekitar jam 10 sudah dipindahkan ke Kamar Perawatan. Alhamdulillah, di RS Sarjito, pelayanannya ramah, dan ada beberapa hal yang disampaikan seperti prosedur cuci tangan dll, dan itu saya dapat info karena melaksanakan prosedur pelayanan ISO.

Saat di ruang perawatan itu, saya menelepon Kakak saya, minta disambungkan ke Affan. Saya bilang : Adek sudah lahir. Affan bilang : Adek udah keluar..

Hihihi..pokoknya lucu deh. Dan tapi karena saya menelpon ini membuat Affan jadi rewel, terus menerus minta jemput Adek, jemput Ibu. Iya sih wajar. Namun karena kondisi Affan yang masih cacar air, jadi gak mungkin ke rumah sakit. Tapi kalau dislimurke dengan diajak main dll, Affan bisa lupa. Kalau pas malam baru rewel minta jemput adek dan ibu.

ALhamdulillah , kita lumayan cuman cepet banget di RS, setelah hari senin siang di visit dokter anak, senin sorenya sudah boleh pulang.

Dan dari dokter anak pas visit, setelah saya beritahukan bahwa kakaknya baby kena cacar air, diwanti wanti dengan sangat, untuk dijauhkan, jangan sampai kontak dulu, karena riskan sekali cacar  menular ke bayi yang baru lahir. Dan kalau bayi baru lahir kena cacar kata bu dokternya kasihan sekali nanti bayinya. Dan karena ini yang ngomong dokter anak, jadi kami konsen sekali ke hal ini dan tidak mau mengambil resiko. Dan kita tanya dokter, kira-kira kapan bisa dipertemukan. Terus ditanya kapan mulai cacarnya, dan dikasihlah waktu paling tidak seminggu lagi baru boleh dipertemukan..karena kata dokter, cacar air yang belum kering dan belum keluar semua, masih berpotensi besar menularkan…. Hikks….lama amaaaat…ngebayanginnya jadi sedih.

Jadinya, mau pulang dari RS malah kita semua bingung, gimana membuat skenario, belum mempertemukan dulu affan, dan bareng satu rumah. Bayanginnya juga kasihan Affan, tapi kalau bareng bareng ingat pesan dokter juga kasihan adek kalau tertular cacar.

AKhirnya kita bikin bermacam – macam plan A, B, C, D dll…. Apa adek kita bawa ke desa di rumah ortu saya atau ortu ayahnya affan, dan affan di jogja. Atau sebaliknya. Dan misal di jogja, kit ajuga kepikiran kalau Affan sm muthia, kan kasihan juga kalau Muthia tertular. Karena kemarin pas mau melahirkan darurat, ya sementara Affan bareng muthia. Alhamdulillah muthia tidak ada tanda-tanda tertula, cuman memang di boost sama vitamin daya tahan tubuh.

Setlah telpon sana sini, termasuk telpon kakak saya (ayahnya Muthia), Ayahnya muthia bilang kasihan kalau jauh-jauhan, jogja – sukoharjo atau jogja purworejo…dan kalau adek baru lahir perjalanan jauh dari jogja juga kasihan. Yah , pokoknya semua kemungkinan dirembug. Terus meyakinkan saya ,Gapapa Affan sama muthia soalnya muthia dulu udah pernah kena cacar, jadi lebih kebal terhadap cacar.

Alhamdulillah, setelah kebingungan mau pulang kemana hehe, akhirnya diputuskan adek tetep di rumah jogja, Affan tetap sama pak Dhenya, sama Muthia dan sama orangtua saya.

Dan selanjutnya juga, bagaimana cara bilang ke Affan, soalnya anaknya udah tahu kalau adeknya udah lahir, dan udah terus menerus minta jemput Adek. Sementara kita juga belum berani mempertemukan affan dengan adek, karena kondisi affan yang masih cacar.

Kakak saya sempat berujar : jane gak papa, dipertemukan sebentar. Tapi kita juga tidak mau ambil resiko, karena saat itu memang banyak anak-anak yang kena cacar, istilahnya lagi musim. plu sjuga kalau Affan sudah ketemu dengan Adeknya, mungkin bakal sulit untuk minta Affan tetap di rumah Muthia, wong sudah ada adek dan orangtuanya , masak bobo di tempat Muthia.

Pas malam Affan minta jemput Adek, kita masih di RS. Affan sempat minta lihat ke rumah, pas lihat ternyata gelap karena kita belum pulang, Affan percaya kalau adek masih di RS.

Pas malamnya setelah kita pulang dari RS, kita malemnya mau menengok Affan di rumah Muthia, tapi belum mengajaknya pulang. Sampai lama itu berembug sama Ayah, gimana tar ngomong apa sama Affan, jelasinnya gimana, dll.. Pas itu kalau keinget, sampai mbebres mili juga, kasihan Affan, sedang sakit, ga dirumah, plus belum boleh bertemu.

Akhirnya sebelum nengok Affan, kita beli dulu makanan, ice cream dan jajan jajan kesukaan Affan, plus mobil-mobilan truk molen yang sudah lama diincar oleh Affan di Indomaret tapi belum kita berikan.

Di jalan masih deg deg juga nih, gimana tar dll. Terus sampai rumah muthia, Affan keluar langsung menghambur memeluk saya, terharu. Dan satu yang langsung ditanyakan oleh Affan : “Adek mana? Adek kok gak ikut? ” . Kita lihat lihatan, belum menjawab. Dan Affan seperti menggumam bilang : “Adek , belum keluar.”

Terus kita kasihkan Affan oleh-oleh plus mobil2lan kesukaanya. Langsung seneng bangaet dan bahagia bgt itu dapat hadiah mobil-mobilan. Tersu pas Affan main-main , biasa jumpalitan gitu, kebetulan saya masih pake jaket, jadi perut masih terlihat besar gitu, pas mau nubruk saya Affan bilang gini, sambil lihat perut… :’Eh, nanti kena adek.” Huuuaaa…..hiks hiks…jadi kita belum menjelaskan apa-apa sesuai skenario, Affan mengambil keputusan sendiri, karena saya datang tidak bawa adek, bearti adek belum keluar. Ya sudahlah, sementara kita ikuti dulu kesimpulan itu. Soalnya memang Affan belum boleh dulu ketemu adeknya.

Dan , Affan kita tinggal pulang juga tidak rewel. Kita bilang : besok mau kerja. Affan sama mbak Muthia dulu. Dan Affan salim plus cium kita dan yang bikin terharu, Affan mengelus dan menyanyang perut saya sambil bilang : “Sayang Adek dulu, salim dulu”. Hiks Hiks…

Dan seperti itu terus, kita nengok Affan kalau sore/malam, sampai pas hari aqiqahnya Adek, lama juga ya..sedih juga kalau inget itu, simbahnya juga ikut nangis katanya pas lihat affan, tapi alhamdulilah anak-anak kali ya, pas main terus ya seneng dan gembira, palingkalau malam mau bobok, rewel inget, dan biasanya dibujukbujuk sama Budhenya.dan Affan sudah hampir sembuh, meski masih ada beberapa cacar yang belum kering benar, Affan kita pertemukan dengan Adeknya.

Momen itu saya videokan, bener-bener Affan jalan dari pintu sampai kamar Adek sama muthia sambil berjingkat-jingkat, dan seneng banget…pokoknya susah menggambarkannya, jadi saya videokan momen itu. Benar – benar Affan tampak bahagia banget sembari beberapa kali berteriak gemes gemes gitu melihat adek, masuk kamar , muteri kamar…jingkrak jingkrak sama Kuthia, sambil bilang : Adek….Adek….

Ah….ALhamdulillah banget, berjalan lancar, Adek Kaysa tidak tertular cacar, Affan tidak merasa kita tlantarkan dan kita bohongi. Karena sebelum-sebelumnya kita juga sempet berpikir, nanti gimana kalau Affan merasa kita telantarkan hiks..Jadi waktu itu kita hanya diam, mengikuti alur cerita Affan, bukan membohongi Affan dengan mengatakan adek belum lahir…Ini pembenaran atau apa ya..hihihi..yang pasti Alhamdulilah, Affan juga sembuh dari cacarnya, adeknya tidak tertular…

Dan yang pasti terima kasih sekali untuk semua keluarga, orangtua, mertua, saudara-saudara, keluarga kakak saya yang ketitipan Affan.

Ini dia, beberapa foto Affan dan Kaysa

Aff Kaysa 1hihi..Affan gondrong….pas belum mau potong rambut..

Aff K 2

Aff kay 3

11 thoughts on “Pertemuan pertama Kaysa dan Affan

    • Wah iya ya mb lid.. Tetangga rumah kemarin juga mendukung banget kalau dijauhkan, soalnya dulu katanya bayinya belum ada sebulan ketularan cacar, kasihan sekali….

      Alhamdulillah…sekarang udah sehat semua kan mb lid? Moga anak anak kita selalu sehat ya….

    • …iya bgt….momen nya mengharu biru…meskipun setelah beberapa hari…ya sama aja….si kakak caper, ga mau ngalah…..setelah sadar ada saingan kayaknya haha…. 🙂

Leave a reply to myra anastasia Cancel reply